Perkampungan Kusta Kabulat
Hanya satu koloni kusta di provinsi Kalimantan Tengah yaitu Perkampungan Kusta Kabulat.
Telah dikunjung oleh penulis dalam rangka verifikasi tahun 2003.
Sejarah Singkat Perkampunan Kusta Kabulat.
Setelah Indonesia merdeka, atas bantuan gereja dibangun 4 rumah (Rumah Panjang) untuk menggantikan rumah-rumah tua. Para Pendeta aktif mengumpulkan pasien dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Pasien kusta semakin banyak yang masuk. Gereja menyediakan bantuan jatah berupa setiap pasien dengan jatah bulanan terdiri dari: 20 kg beras, 4 kg gula pasir, 20 telur, 4 buah sabun, 4 kg ikan asin kering, 4 l minyak goreng, dan 2 kg kacang.
Selama periode presiden Soeharto, pemerintah mengambil alih pengelolaan pemukiman di bawah Depsos, tapi tanah masih milik gereja. Subsidi dari pemerintah menjadi kurang dan kurang. Jumlah penghuni tahun demi tahun berkurang, karena banyak pergi ke tempat lain untuk mencari nafkah dan meninggal karena usia tua. Pemerintah mendirikan Puskesmas termasuk klinik kusta sekitar 5 km dari pemukiman dan tak lama kemudian klinik di pemukiman ditutup. Setelah melaksanakan program MDT di sini, mereka semua telah dinyatakan RFT (sembuh).
Situasi pada waktu kunjungan:
Perumahan Kelarga mantan kusta Kabulat, 2003.
Sisa pasien mantan kusta dipemukiman tinggal 4 orang. Banyak orang yang sehat telah bergabung dengan mereka di perkampungan. Semua 4 mantan kusta mempunyai rumah keluarga sendiri, tinggal bersama anak-anak mereka yang sehat. Kami tidak bisa menemukan rumah panjang lagi. Tidak ada papan nama yang menunjukkan nama perkampungan kusta, Ransum dari pemerintah telah dihentikan sejak tiga tahun lalu. Jumlah orang sehat termasuk anak-anak dari pasien 46. Oleh karena itu jumlah penduduk 50 orang. Proporsi pasien mantan kusta adalah 8%. Mereka sudah dalam kondisi mandirian. Setiap pasien memiliki cukup lahan untuk pertanian.
KUSTA DI INDONESIA Daftar isi >>>