Penulis dibonceng sepeda motor (naik ojek) menuju
Margo Mulya-2 (2003)
Foto bersama di depan Masjid Margo Mulaya-2
Inventarisasi pada tahun 2003.
Departemen Kesehatan bekerjasama dengan Departemen Sosial, mendirikan dua permukiman kembali untuk pasien mantan kusta dari Rumah Sakit Sitanala, 1987 yaitu Margomulyo-1 di desa provinsi Sumatera Selatan dan Margomulyo-2 di Leuwidamar Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Pemukiman Margo Mulyo-2
Pemukiman ini terletak sekitar 25 km dari Rangkasbitung ibukota kabupaten Lebak dan sekitar 65 km dari Serang (ibukota provinsi Banten). Departemen sosial mendirikan 50 rumah dengan 34 hektar lahan, DepKesehatan (RS Sitanala) mengisinya dengan mengirim 126 orang terpilih dalam 42 pasangan keluarga dari Desa Serba Guna, 24 orang dalam 8 pasangan kelurga dar Babupaten Lebak. Total semua penghuni Margo Mulya-2 adalah 150 orang. Departemen sosial juga memberikan subsidi untuk hidup mereka dari tahun 1987 sampai 1991.
Suatu kenyataan, tahun demi tahun, penduduk semakin berkurang. Kebanyakan dari mereka tidak senang tinggal di sini; masyarakat sekitarnya tidak menyambut mereka. Menurut pak Karyono yang masih tinggal di pemukiman saat kunjungan, beberapa alasan mengapa mereka meninggalkan pemukiman karena mereka tidak bisa mengolah tanah karena sulit air untuk pertanian, dan sulit untuk mendaptkan pekerjaan di masyarakat sekitar pemukiman. Kenyataanya mereka tidak berhubungan baik dengan masyarakat sekitarnya. Selain itu, mantan pasien kusta mudah kembali ke Sitanala di mana mereka dapat ncari uang dan tinggal secara ilegal dengan kerabat lama mereka di kompleks. Pada saat yang sama tidak ada pengawasan yang ketat dari Pemerintah karena itu mereka dapat menjual properti mereka sendiri termasuk tanah kepada orang-orang normal lainnya.
Masalah Margomulyo-2 (info pada waktu kunjungan) berada dan tanggungjawab Departemen Sosial Kabupaten Lebak. Sejak tahun 1991 belum ada sumbangan Pemerintah. Dari total semula 50 rumah, hanya tinggal 6 rumah. Masih tercatat 9 orang mantan kusta dalam penghuni Margo Mulya-2, tetapi hanya pak Karyono yang tinggal menetap dan ia terpilh sebagai kepala RT. Para mantan kusta lainnya tidak tinggal menetap, tetapi kadang-kadang mereka datang untuk melihat barang-barang mereka.
Situasi pemukiman telah berubah menjadi masyarakat normal. Saat ini ada 88 rumah dan 250 orang yang mendiami pemukiman. Proporsi mantan kusta total penduduk adalah 15%. Tidak jelas tentang sertifikat properti, karena pemerintah tampaknya tidak tertarik untuk mengontrol mereka. Sewaktu pemukinan dulu, jalan bagus dan bisa dilalui mobil. Keadaan waktu kunjungan, jalan sudah rusak, hanya bisa dilalui sepeda motor.
Waktu kunjungan dilakukan wawanicara dengan 2 orang mantan kusta (OYPMK). Di bawah ini adalah hasil wawanicara.
OYPMK-1
Wanita, 52 tahun
OYPMK-2
Pria, 57 tahun.
KUSTA DI INDONESIA Daftar isi >>>