Wednesday, January 29, 2020

Perkampungan Kusta Kawatuna, Sulawesi Tengah



Keadaan dilokasi (2003)

Tidak ada lagi Perkampungan  Kusta Kawatuna.
Gedung Akademi Keperawatan telah dibangun di bekas lokasi perkampungan. Disampingnya Akademi Keperawatan terdapat Puskesmas Kawatuna. Tidak ada lagi mantan kusta yang tinggal dikompleks.

Sejarah singkat Koloni Kawatuna.

Berikut ini adalah sejarah singkat dari Perkampungan Kusta Kawatuna seperti yang diceritakan   Pak Sudin berusia 57 tahun, kepala desa Kawatuna 1990-1993.
Perkampungan Kusta dibangun 1930, dihuni pasien kusta dari perkampungan kusta Loli. Selama pendudukan Belanda, desa Loli digunakan sebagai pemukiman kusta sekitar 11 km dari Palu ibukota Provinsi Sulawesi Tengah. Ada sekitar 80 penderita kusta yang mendiami perkampungan Loli pada waktu itu. Setelah beberapa tahun, orang-orang di sekitarnya pemukiman mengeluh tentang keberadaan penderita kusta di Desa Loli, yang terletak di tepi laut. Menurut orang-orang percaya ikan di laut bisa terinfeksi oleh kuman kusta. Oleh karena itu banyak orang dari Palu tidak suka makan ikan dari laut.

Penguasa setempat harus memindahkan pasien kusta yang jauh dari pantai. RSK dan Perkampungan kemudian didirikan di desa Kawatuna, yaitu sekitar 5 km dari Palu. Pada tahun 1930 semua penderita kusta di Desa Loli dipindahkan perkampungan  Kawatuna Kusta. Stigma dan leprophobia sangat tinggi di antara masyarakat. Perkampungan Kawatuna terisolir dari orang-orang di sekitarnya dengan membuat tembok tinggi. Para penderita kusta tidak diizinkan keluar dari perkampungan berkomunikasi dengan orang-orang normal di sekitarnya. Pemerintah menyediakan semua kebutuhan hidup mereka. Perkampungan memiliki lahan sekitar 3 hektar dengan RSK di dalamnya. Beberapa penderita kusta tinggal dengan keluarga mereka di kompleks dan beberapa dirawat di bangsal. Menurut pak Sudin, pada waktu pemilihan umum ada 86 orang ikut memlih pada pemilu tahun 1977. Pada tahun 1982 pemerintah (depkes) memperkenalkan pengobatan MDT di Palu. Dilakukan penyuluhan masyarakat, ….kusta dapat disembuhkan, tidak perlu diisolasi. Pada tahun 1983 seorang dokter datang memeriksa semua pasien kusta di rumah sakit. Dokter telah membuat kesimpulan bahwa semua pasien kusta di rumah sakit sudah sembuh, tidak perlu minum MDT lagi. Tidak harus diisolasi dan mereka dapat kembali ke keluarga mereka di kampung halaman mereka. Berdasarkan rekomendasi dokter, pemerintah lokal secara bertahap mengeluarka mantan kusta dari RSK dikembailkan kekampung halamannya. Pada tahun 1984 semua pasien mantan kusta (OYPMK) telah berhasil dipulangkan, maka secara resmi RSK Kawatuna ditutup. Penyuluhan petugas kesehatan terus didakan secara periodik…kusta dapat disembuhkan, tidak perlu diisolasi.

Pada tahun 1991 sebuah sekolah perawat didirikan di daerah ex-RSK, dan sebuah Puskesmas Kawatuna HC juga didirikan tepat di samping sekolah perawat. Pada tahun 1999 sekolah perawat kemudian berubah menjadi Akademi Keperawatan.

KUSTA DI INDONESIA Daftar isi >>>